Langsung ke konten utama

"Kilau Ramadhan" karya Rizki Dwi Utami

"Sebulan penuh hikmat. dg pancaran beribu sinar kesyahduan di hati, jiwa, raga umat muslimin wa muslimat.

Bulan yg meluruskan jiwa ke jalan Sang Ilahi Rabbi. Buat semangat para insani bersujud di hadapan Yang Suci.

Dahsyatnya keindahan Ramadhan. Satu bulan yg tak trtandingkan. Lantunan ayat2 Qur'an slalu dikumandangkn. Buat hati tak ada kebosanan.

Semangat hati mendatangi taman syurga, ketika seruan adzan bergema sbagai panggilan yg tak trlupa.

Para insani berbusana rapi, menghadap kitab suci, hilir mudik mengaji, telah merutinitasi keelokan jiwa islami.

Subhanallah, Sungguh bulan terindah dg sgala hikmat, nikmat, serta barokah dr Sang Pencipta yg Maha Segala2nya.

Shingga hati jernih, sjernih air zamzam. Lembut, slembut kapas. Kilau,skilau brlian.Dn cerah, scerah mntri
Dan karenanya, sungguh merugilah bagi mereka yg tak mengkhusukkan saum di waktu Ramadhan, yg nyata ada dg sgala karunia Allah SWT"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Purnama Masih Ingin Mendengar

Assalamualaikum, dunia. Malam ini gue mau kembali berkisah pada layar terpa, sambil mempersilakan purnama mengintip dari jendela. Tulisan ini gue ketik sekadar berbagi pengalaman setelah tanggal mengharukan itu datang di hadapan gue, yaitu tanggal 9 Juli 2015. Saat itu, detik demi dektik seakan mencubit jantung gue #tsaah hehe. Oke gue lebay, tapi gue memang deg-degan pol. Sebelum lo baca postingan ini, pastikan dulu lo baca postingan gue sebelumnya tentang pengalaman setahun gue setelah lulus SMA, yang berjudul ' Berkisah pada Purnama ' ya, Guys. Gimana? Sudah baca? Nah, itu dia pengalaman gue tahun lalu yang mellow abis. Gue lulusan 2014 yang gagal semua jalur seleksi PTN tahun lalu. Setelah kegagalan itu, semangat hidup gue melempem, gue masih sangat terobsesi untuk kuliah, tapi untuk kuliah di PTS itu mustahil karena keterbatasan ekonomi yang gue alami saat itu. PTS itu mahal, bro, dan saat itu gue belum dapat pekerjaan untuk bayar kuliah. Singkat cerita, akhirnya gue...

Cerpen "Sadarlah Sahabatku" Oleh Rizki Dwi Utami

"Aku memang bodoh! Aku sadar itu! Sehingga tidak ada yang mau berteman denganku! Aku tahu kalian semua benci kan sama aku?", suara lantang itu menggebar-geborkan suasana kelas yang awalnya tentram, sejuk dan damai. Kini kondisi berubah menjadi panas, bising dan menggebrakkan detak jantungku. Suasana yang tak diinginkan itu berawal saat syaiton mengusih hati kedua sahabatku untuk saling mempercepat getaran pita suara mereka. Tak kuasa telingaku mendengar pertengkaran itu. Aku pun tak kuat untuk bergeming. "Usro! Seharusnya kamu bisa introfeksi diri! Bukan malah membentak-bentak seperti itu! Kalau itu pendapatmu, itu salah, Sro! Kamu itu nggak sebodoh dengan apa yang kamu kira. Jadi, bukan itu yang menyebabkan kita semua menjauhi kamu. Tolong ya, Sro, pikir baik-baik lagi untuk introfeksi diri kamu! Oke!", akhirnya aku campur tangan menghadapi ulahnya. "Sudahlah, Iyan. Percuma ngomong sama Uso. Dia kan bisanya cuma nangis! Tuh lihat saja matanya sampai ...

LRS

(Selasa/22,05,2012) Inilah anggota LRS Bogor Timur dalam satu sekolah. Pada saat itu kami sedang berada di perpustakaan sekolah kami, tepatnya di SMAM Cileungsi. Di sana kami berniat berbagi buku-buku untuk teman-teman yang lain. Apa lagi buku-buku LRS ini kan bagus-bagus tuh , jadi nggak ada salahnya untuk berbagi bacaan ke orang lain. Nah, sebelum beranjak ke kelas masing-masing, kami bergaya dulu, ya... hehe. Tuh lihat, dari sebelah kanan sudah ada Lala, Hartanto, Mbak penjaga perpustakaan, Eeng, dan Rizki. Tapi, ini bukan anggota keseluruhan. Masih ada anggota lain yang berbeda sekolah dengan kami. Yupz, cukup sekian dulu, deh. intinya, kami senang sekali bisa berkumpul di taman membaca, dan dapat berbagi kepada semua. Barokallohufiikum.... ^_^